Godaan Setan dari Memandang Istri Orang
Selepas sholat Ashar, dan Azam masih duduk-duduk di masjid.
Tanpa niat apapun, Azam melihat ke arah seorang laki-laki dan anak yang berjalan tidak jauh di depannya.
Tiba-tiba, lelaki itu berhenti, tampak berbicara dengan seorang ibu guru yang dikenal Azam.
Bu guru itu adalah Bu Marwa, teman kerja Azam disekolah.
Azam baru ingat, bahwa laki-laki itu pernah Bu Marwa sendiri kenalkan kepadanya, dulu.
Tetapi, yang membuat Azam canggung, "Aih...pakek nglihat segala" kata hati Azam, melihat Bu Marwa seperti membalas melihat kearahnya.
Azam memalingkan pandangan, dan memang dia seorang yang mudah besar kepala.
Sudah setahun lebih, Azam mengenal ibu guru itu.
Mereka saling kenal, dari pertemuan yang tak biasa.
Karena Azam hanya bekerja sebagai freelance, dan dia tidak memiliki ruangan, Azam sering kali bekerja di laboratorium bahasa, jika laboratorium sedang tidak di pakai.
Sedangkan Bu Marwa, memang sudah sering menggunakan laboratorium itu, tapi hanya dua sampai tiga kali pertemuan saja tiap semesternya.
"Ah paleng cuma perasaan konyolku saja" kata Azam lirih sambil beranjak berjalan kembali ke laboratorium, seolah mengabaikan apa yang dilihatnya.
Memang, semenjak Azam bertanya tentang status perkawinan ibu guru itu, ada gelagat aneh yang dia temui setiap kali mereka saling sapa.
Padahal, Azam bertanya seperti itu, hanya dengan niatan teman kerja biasa saja. Tidak ada niatan lain.
Jawaban ibu guru yang berkata, "Kenapa, di kira saya belum menikah ya", masih terngiang di telinga Azam dan terdengar seperti godaan wanita yang menganggap, Azam yang suka dengan dirinya.
Bu Marwa memang masih muda, meskipun telah memiliki anak satu, dan "Ah pasti ini fitnah setan, yang memberiku rasa was-was yang tidak penting seperti ini" gumam Azam menyadari.
Komentar
Posting Komentar